Jumat, 16 Oktober 2009

MELAWAN MITOS

PERJUANGAN PEMUDA MELAWAN MITOS
Dalam memaknai hari Sumpah Pemuda 28 Oktober sudah merupakan kewajiban bagi setiap pemuda bahkan setiap entitas bangsa Indonesia melanjutkan proses renaissance Bangsa Indonesia demi tercapainya masyarakat adil dan makmur sesuai dengan harapan para founding fathers kita.
Pasalnya, kelompok pemuda sebagai salah satu fase kehidupan manusia yang didominasi oleh aktivitas pencarian jati diri memiliki karakter ideal sebagai barisan pendobrak. yang pantang menyerah, teguh pada prinsip, dan giat berkomunitas. Sejarah dunia juga mencatat kelompok gerakan pemuda merupakan ikon perubahan zaman. Setiap fase perubahan tata kehidupan di muka bumi ini cenderung didominasi munculnya oleh aktivitas kelompok pemuda.
Dalam konteks Indonesia saat ini tujuan gerakan pemuda bukan hanya merekatkan kembali keping-keping semangat kebangsaan, menyempurnakan, bahkan juga harus menanamkannya kembali ke dada setiap manusia Indonesia.
Untuk mencapai kondisi tersebut maka kelompok pemuda dituntut memiliki kemampuan untuk mempresentasikan tujuannya kepada rakyat dalam upaya mentransformasikan tujuan tsb. menjadi tujuan segenap entitas bangsa yang akan mewujudkan tindakan kolektif dalam pencapaian Indonesia Raya.
Konkritnya dari tujuan tsb. adalah keharusan kelompok pemuda untuk mendekontruksikan mitos pasar, parpol, dan uang (gaya hidup pragmatisme) yang telah berurat akar di benak masyarakat Indonesia. Ketiga mitos tsb. merupakan pangkal dan sumber melunturnya rasa kebangsaan, dengan cara melemahkan kehendak untuk maju bersama, menipiskan solidasritas sosial, dan mengikis cita-cita bersama sebagai bangsa.
Paling tidak ada empat kerja strategis kelompok pemuda yang harus dilakukan dalam mendekontruksi mitos-mitos tersebut. Yaitu:
Menciptakan gagasan secara terbuka dan diterima secara legal organisasi, komunitas, dan kelompok.
Memiliki akses terhadap media.
Terlibat secara intens dalam perjuangan pro kerakyatan yang sedang berlangsung sebagai kekuatan independen.
Melakukan pendidikan kritis kepada masyarakat.
Tentunya pencapaian tujuan tersebut tidak dapat dikatakan mudah. Pasalnya, pemuda bukan sekedar melakukan dekontruksi mitos ke luar tetapi juga yang membelenggu dirinya sendiri. Tak bisa dipungkiri kalau kelompok pemuda pun kadang kadang masih diidentikkan dengan mitos-mitos negatif tertentu. Seperti:
Keras kepala
Terlalu percaya diri.
Grasa-grusu.
Ambisius.
Belum matang sebagai manusia dewasa.

Dengan demikian cara yang bijak adalah tetap bergerak. Sekaligus mematahkan mitos-mitos tersebut dengan melakukan tindakan-tindakan nyata di masayarakat. Hal ini untuk menghindari agar perjuangan kelompok muda tidak semakin dijuluki NATO (Not Act Talk Only), tidak sabaran, dan konyol. Semoga !!
Denpasar, 15 Oktober 2009


I Gst Ngr Munang Wirawan
Jln. A. Yani 177 Denpasar

Tidak ada komentar: